Cara Shalat Nabi Muhammad Saw

Cara Shalat Nabi Muhammad Saw berikut ulasan singkat dari saya admim Al islami mengenai cara sholat nabii Diriwayatkan dari Abu Humaid As-Sa’idi r.a. berkata, “aku mengingat shalat Rasulullah Saw lebih baik daripada siapa pun diantara kalian. Aku melihat Nabi Muhammad Saw mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya dan mengucapkan takbir, dan ketika rukuk

Cara Shalat Nabi Muhammad Saw

Cara Shalat Nabi Muhammad Saw


Nabi Muhammad Saw meletakkan kedua tangannya diatas dua lututnya dan punggungnya membungkuk lurus, kemudian setelah bangkit dari rukuk Nabi Muhammad Saw berdiri tegak hingga semua tulang punggungnya berada dalam posisi normal. Ketika sujud, Nabi Muhammad Saw meletakkan kedua tangannya diatas tanah dan menjauhkan lengan bagian bawahnya dari tanah dan tubuhnya, dan jari jemari (kaki) menghadap ke arah kiblat. Ketika duduk pada rakaat kedua, Nabi Muhammad Saw duduk diatas kaki kirinya dan menyangga kakinya sebelah kanan; dan pada rakaat terakhir Nabi Muhammad Saw menekan kakinya sebelah kiri ke depan dan duduk di atas pinggulnya



Niat-Niat Shalat Wajib dan Sunnah Lengkap

Lafadz Niat-Niat dalam Shalat Fardu Ain


Lafadz Niat shalat subuh
اُصَلِّيْ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushalli fardhal shubhi rak'ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aala"

Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah.
Lafadz Niat Shalat Dzuhur
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushalli fardhal zhuhri arba'a rak'aatin mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aala"

Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu dzuhur 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta'ala.

Lafadz Niat Shalat Ashar

اُصَلِّيْ فَرْضَ اْلَعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushalli fardhal 'ashri arba'a rak'aatin mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aala"

Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu ashar 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta'ala.
Lafadz Niat Shalat Maghrib
اُصَلِّيْ فَرْضَ اْلْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
"Usholli fardhal maghribi tsalatsa raka'aatim mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aala"
Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta'ala.

Lafadz Niat Shalat Isya

اُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
"Usholli fardhal isyaa-i arba'a raka'aatim mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aala "
Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta'ala.

Lafadz Niat Shalat Jumat (Untuk Laki-Laki)

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
"Usholli fardhal jum'ati rak'ataini mustaqbilall qiblati adaa-an ma`muuman lillaahi ta'aala"
Artinya :
Aku berniat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, menjadi mamum, karena Allah ta'ala.

Lafadz Niat-Niat dalam Shalat Sunnah
Lafadz Niat Sholat Sunah Hajat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Usholli sunatan hajati raka'ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya :
Aku berniat shalat sunnah hajat dua raka'at menghadap qiblat karena Allah ta'ala.

Lafadz Niat Sholat Sunah dhu'ha
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushollii sunatan dhu'hai raka'ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya :
"Aku berniat shalat sunnah dhu'ha dua raka'at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah ta'ala."

Lafadz Niat Sholat Sunah Istisqa
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushollii sunatan istisqa raka'ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya :
"Aku berniat shalat sunnah Istisqa dua raka'at menghadap qiblat karena Allah ta'ala."

Lafadz Niat Sholat Sunah Tahiatul Masjid
أُصَلِّيْ سُنَّةَ تاهياتولمسجد رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushollii sunatan tahiatul masjid rak'aataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya :
"Aku berniat shalat sunnah tahiatul masjid dua raka'at menghadap qiblat karena Allah ta'ala."

Lafadz Niat Sholat Sunah Ruwatib Qobliyah
أُصَلِّيْ سُنَّةَ قوبليية الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushollii sunatan qobliyah ( dzuhri / asri / magribi / isyai / subhi )* rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya :
"Aku berniat shalat sunah qobliyah ( dzuhur / asyar / magrib / isya / subuh )* dua raka'at menghadap qiblat karena Allah ta'ala".
*) Pilih sesuai waktu pelaksanaan

Lafadz Niat Sholat Sunah ruwatib Badiyah
أُصَلِّيْ سُنَّةَ البادية الظُّهْرِرَ كْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushollii sunatan badiyah ( dzuhri / magribi / isya-i ) rak'aataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya :
"Aku berniat shalat sunah badiyah ( dzuhur / magrib / isya )* dua raka'at menghadap qiblat karena Allah ta'ala".

Cat: Untuk Shalat sunnah rawatib Bad'iyah Subuh dan ashar tidak diperbolehkan karena telah masuk waktu-waktu yang di haramkan untuk shalat (Dilarang untuk melakukan Shalat pada Ba'da Subuh dan Ba'da Ashar )

*) Pilih sesuai waktu pelaksanaan
Lafadz Niat Sholat Sunah Tahajud
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّهِ تَعَالىَ
"Ushollii sunatan Tahajudi rak'ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya :
"Aku berniat shalat sunah tahajud dua raka'at menghadap qiblat karena Allah ta'ala."

Lafadz Niat Sholat Sunah Istikharoh
أُصَلِّيْ سُنَّةَ إيستيخاراتي رَكْعَتَيْنِ لِلّهِ تَعَالىَ
"Ushollii sunatan istikharati rak'aataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya :
"Aku berniat shalat sunah istikharah dua raka'at menghadap qiblat karena Allah ta'ala."

Lafadz Niat Sholat Sunah Tarawih
أُصَلِّيْ سُنَّةَ تروي رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushollii sunatan Tarawehi rak'aataini mustaqbilall qiblati adaa-an (Imaman/ma'muman) lillaahi ta'aalaa"

Artinya :
"Aku berniat shalat sunah Tarawih dua raka'at sebagai ( imam/ ma'mum ) menghadap qiblat karena Allah ta'ala."

Lafadz Niat Sholat Sunah witir
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلوِتْرِ رَكْعَةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushollii sunatan witir tsalaasa rak'aataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya :
"Aku berniat shalat sunah witir tiga raka'at menghadap qiblat karena Allah ta'ala."

Lafadz Niat Shalat sunnah Tasbih
أُصَلِّي سُنَّةَ اْلتَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْن/ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى
"Ushollii sunnatan tasbihi raka'atin/raka'ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillahi ta'aalaa"
Artinya :
"Aku berniat shalat sunnah tasbih dua raka`at/empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala"

Lafadz Niat Shalat Sunnah Gerhana Matahari
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Usholli sunnatan kusufisy-syams Raka'ataini mustaqiblal' qiblati adaa-an lillahi taala"
Artinya :
"Aku Berniat shalat sunnah Gerhana Matahari dua raka'at menghadap qiblat karena Allah ta'ala"

Lafadz Niat Shalat Sunnah Gerhana Bulan

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
"Usholli sunnatan khusufil-qamar Raka'ataini mustaqiblall qiblati adaa-an lillahi taala"
Artinya :
"Aku Berniat shalat Gerhana Bulan dua raka'at menghadap qiblat karena Allah

ALAM jin adalah alam yang berdiri sendiri, ia terpisah dan berbeda dengan alam manusia namun keduanya hidup dalam dunia yang sama, kadang tinggal dalam rumah yang dibangun atau di diami manusia. Keduanya pun mempunyai kesamaan yakni berkewajiban untuk beribadah kepada Allah: “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanyalah untuk beribadah kepadaKu” (QS. Adz-Dzariyat 51:56).

Menurut Ibnu Aqil sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunya Akam al-Marjan fi Ahkam al- Jann, mengatakan bahwa makhluk ini disebut dengan jin karena secara bahasa jin artinya yang tersembunyi, terhalang, tertutup. Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata manusia.

Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam perut ibu, disebut janin (kata janin dan jin memiliki kata dasar yang sama yakni jann) karena ia tidak dapat dilihat dengan mata. Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab disebut dengan majnun (dari kata jann juga) karena akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang.
Dalam Memeriahkan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Pondok Pesantren Ushuluddin cabang Kuranji Menyelenggarakan pengajian yang melibatkan semua warga jl. Kuranji RT 32/V , Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kegiatan Rutin yang dilaksanakan tersebut ternyata mengundang heboh semua warga , Layaknya seperti pengajian yang kita tonton di Media Televisi, walau sederhana namun acara tersebut meriah , Acara Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang di buka oleh Ustad Muhammadi Husin Tamrin,Ma selaku ketua lembaga RA,KB,TPA, dalam pembukaan nya beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan semua yang turut mendukung suksesnya penyelenggaraan acara tersebut. Walau dikatakan agak molor , yang seharusnya dimulai jam 14.00 WITA namun antusias warga dalam melaksanakan kegiatan tersebut tak tanggung-tanggung, mereka berbondong-bondong menghadiri pengajian dalam rangka Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, sungguh menankjubkan ,

bagaimana tidak menurut Ustad Husni Tamrin,  bahwa yang menghadiri diluar target, seharusnya dalam hitungan kami yang datang sekitar 500 orang, namun syukur Alhamdulillah acara tersebut di datangi sekitar 1500 orang, itu data diambil dari jumlah nasi bungkus dan selebaran brosur yang jumlahnya sekitar 2000 an.
Ketika KH. Husin Naparin LC Ma datang sambutan dari group rebana Ushuluddin langsung menyambut dengan irama banjarin dengan sholawat nabi berkumandang dan serentak semua warga berdiri ikut bersaliman untuk mendapat barokah dari beliau, tak hanya itu, pengamanan jalan yang sangat ketat karena warga berdesakan untuk bersalaman dengan beliau.
Berdirinya Pondok pesantren ushuluddin Banjarbaru yaitu cabang dari Pondok pesantren Ushuluddin Tambak Anyar , martapura timur, berawal dari banyaknya permintaan dari warga yang mengeluh akan pendidikan Islam yang ada diwilayah Banjarbaru  dan sekitarnya, akhirnya keluh kesah warga tersebut di informasikan kepada Pengelola Pondok pesantren Ushuluddin Pusat Yaitu kepada Guru Besar KH. Muhammad Juchran Erfan Ali, sungguh informasi yang dilaporkan tersebut langsung mendapat respon yang luar biasa dari beliau, ....................................................
Recent Post no Thumbnail by Tutorial Blogspot